MUDAUPDATE.COM– Pada Minggu (21/7/2024), ribuan orang memadati Kawasan Lingkar Monas, Jakarta Pusat, untuk ikut serta dalam aksi bela Palestina dan menolak keikutsertaan Israel di Olimpiade Paris. Setelah aksi selesai, lalu lintas kembali normal. Berdasarkan pantauan di lokasi, massa mulai meninggalkan titik aksi sekitar pukul 09.30 WIB, berjalan kaki menuju Budi Kemuliaan dan IRTI Monas.

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) berencana mengadakan aksi serupa pada 18 Agustus 2024. Ketua Pengarah ARI-BP, Din Syamsuddin, mengatakan aksi tersebut akan terus berlanjut hingga Palestina merdeka. “Kami merencanakan aksi berikutnya pada 18 Agustus 2024,” ujar Din Syamsuddin saat hadir dalam aksi di Kawasan Lingkar Monas, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Din menjelaskan bahwa aksi bela Palestina pada 18 Agustus 2024 memiliki dasar yang kuat. “Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa Indonesia berjuang untuk perdamaian abadi dan menghapus segala bentuk penjajahan dari muka bumi. Israel yang menjajah Palestina harus dihapuskan,” tegas Syamsuddin.

ARI-BP menyatakan enam sikap terkait aksi tersebut. Salah satunya adalah meminta Pemerintah Prancis untuk menggagalkan keikutsertaan Israel dalam Olimpiade dengan tidak memberikan visa kepada atlet Israel. Berikut pernyataan sikap ARI-BP dalam aksi tersebut:

  1. Menolak dan mendesak Komite Olimpiade Dunia untuk menolak keikutsertaan Kontingen Israel di Olimpiade Paris 2024 yang akan diadakan dari 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Ajang olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran tidak layak diikuti oleh negara yang menjajah, menduduki, dan melakukan genosida terhadap bangsa lain.
  2. Menuntut pemerintah Prancis untuk menolak atau membatalkan visa bagi kontingen Israel yang akan bertanding di Olimpiade Paris 2024.
  3. Menyesalkan dan memprotes keras kunjungan dan pertemuan warga negara Indonesia dengan pejabat Israel dan organisasi pro-Israel, yang dianggap tidak toleran dan tidak berempati terhadap penderitaan rakyat Palestina akibat kekejaman Zionis Israel.
  4. Meyakinkan Pemerintah Indonesia untuk tidak membiarkan pejabat pemerintah atau warga negara menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang mendukung kekejaman Zionis Israel dalam bentuk apapun.
  5. Menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk terus memboikot produk-produk Israel dan produk yang mendukung Israel.
  6. Menolak secara tegas keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang meniadakan Negara Palestina, menegaskan bahwa Negara Israel tidak ada tempat di peta dunia.

 

Tinggalkan Komentar

Iklan