MUDAUPDATE.COM – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream, mencatatkan kinerja positif dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023. PHE melaporkan peningkatan produksi migas sebesar 8 persen selama 10 tahun terakhir.
Produksi migas PHE mencapai 1,04 MMBOEPD (juta barel setara minyak per hari) dengan kontribusi nasional sebesar 69 persen dan lifting gas sebesar 34 persen. PHE juga berhasil meraih laba sebesar 2,77 miliar dolar AS pada tahun 2023.
Direktur Utama PHE, Chalid Said, menyatakan bahwa PHE telah menyelesaikan pengeboran 799 sumur pengembangan dan 837 workover, menjadikan PHE kontributor penting dalam pembangunan ekonomi nasional melalui aktivitas hulu migas. Selain itu, pada tahun 2023, PHE memperoleh tiga blok eksplorasi baru: Blok East Natuna, Blok Peri Mahakam, dan Blok Bunga.
Dalam bidang merger dan akuisisi, PHE mencatat peningkatan Participating Interest (PI) sebesar 10 persen di Iraq, perpanjangan blok Aljazair, dan akuisisi 20 persen PI di Masela. Keberhasilan eksplorasi PHE juga terlihat dengan rasio keberhasilan sebesar 65 persen dari 20 sumur eksplorasi, dengan total temuan 2C sebesar 488 MMBOE (juta barel setara minyak).
PHE juga menyelesaikan 3D seismik seluas 1.512 km2 dalam komitmen kerja pasti wilayah terbuka, yang merupakan bagian dari upaya PHE untuk membuka potensi eksplorasi baru guna mendukung ketahanan energi nasional.
Chalid menjelaskan bahwa pencapaian PHE tidak terlepas dari strategi utama perusahaan dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan pertumbuhan produksi melalui rencana kerja dan merger & akuisisi, serta meningkatkan cadangan dan sumber daya dengan tetap memperhatikan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). “Ini untuk mendukung pemenuhan energi nasional dan mencapai target pertumbuhan perusahaan,” tambahnya.
Dengan dukungan PT Pertamina (Persero) sebagai Holding dan Pemerintah Indonesia, PHE berperan signifikan dalam membangun kapasitas industri hulu migas nasional melalui kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan integritas aset. PHE juga mencatatkan kinerja positif di seluruh anak usahanya, termasuk Regional 1 (Pertamina Hulu Rokan), Regional 2 (Pertamina EP), Regional 3 (Pertamina Hulu Indonesia), Regional 4 (Pertamina EP Cepu), Regional 5 (Pertamina Internasional EP), PT Elnusa, PT PDSI, dan PT Badak NGL.
Capaian TKDN industri hulu migas PHE sebesar 60,19 persen adalah bukti konkret upaya PHE dalam membangun kapasitas nasional di industri hulu migas. Dalam bidang ESG, PHE telah menurunkan emisi sebesar 871 ribu ton CO2 ekuivalen sebagai bagian dari program efisiensi energi dan dekarbonisasi.
“Per 27 April 2024, PHE memperoleh rating sebesar 22,5 atau risiko sedang di bidang ESG serta peringkat kesembilan dari 309 produsen minyak dan gas global,” ujar Chalid Said Salim.
Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, yang hadir dalam RUPST sebagai perwakilan pemegang saham mayoritas PHE, menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Ia menambahkan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang gemilang bagi PHE.
“Kami yakin PHE akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan guna mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Alfian Nasution, usai pelaksanaan RUPST pada Jumat (31/5/2024).