MUDAUPDATE.COM – Telah lebih dari 8 bulan, Penjajah Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Kebrutalan dan ketidakwarasan Zionis Israel sungguh sudah di luar nalar. Rafah, kota yang menjadi tempat terakhir di Jalur Gaza setelah seluruh area dimusnahkan secara bertahap oleh Israel, juga secara massif di hancur leburkan. Warga sipil Palestina menganggap Rafah sebagai tempat yang aman dari serangan. Namun sayangnya tidak demikian.
Serangan udara diluncurkan pada 26 Mei 2024 oleh Penjahat Israel d Rafah. Bom-bom dijatuhkan tepat di atas tenda-tenda pengungsi. Lebih dari 50 korban meregang nyawa. Kini, 1,4 juta warga Palestina yang berlindung di kota yang menjadi tempat pengungsian terakhir pun terusir.
Kejahatan brutal Israel di Rafah tersebut menyusul kejahatan-kejahatan sebelumnya berbagai lokasi di Gaza. Seperti di Bundaran Kuwait, di mana Tentara Israel secara sengaja memberondong pengungsi yang sedang mengantri bahan makanan dengan tembakan-tembakan dari tank-tank militer.
Serangan serupa juga terjadi terhadap kerumunan pengungsi Gaza yang tengah mengantri bantuan di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza. Setidaknya 7 orang tewas dan 86 orang terluka. Bahkan serangan terhadap pengungsi yang tengah antrian bantuan di Barat Daya Kota Gaza menewaskan 112 orang dan melukai ratusan lainnya.
Tingkat serangan penjajah Israel terhadap rakyat Gaza semakin memberikan gambaran tragedi kemanusiaan dengan pola genosida yang mengerikan dan brutal. Target genosida yang tak lain menyasar rakyat Gaza dilakukan dengan sistematis. Serangan pemboman dilakukan membabi buta serta secara terencana menghancurkan infrastruktur penting dan infrastruktur kemanusiaan. Ini merupakan holokaus abad ke-21 yang dilakukan oleh Zionis Israel.
Bencana kemanusiaan dan kebrutalan Zionis Israel di Gaza sudah tak bisa dilukiskan oleh kata-kata. 36.550 rakyat Gaza tewas dan 82.959 terluka. Sementara itu, kejahatan Israel juga dilakukan di Tepi Barat, dengan sedikit demi sedikit merebut rumah dan tanah warga Palestina, memenjara pria, wanita, bahkan anak dan remaja Palestina tanpa alasan jelas, serta melakukan kejahatan-kejahatan lainnya.
Lacurnya, gerakan genosida penjajah Israel ini mendapat sokongan dan dukungan penuh baik senjata, finansial dan juga pasukan militer dari negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris, Perancis, dan lain-lain. Pemerintahan AS khususnya, sebagai sahabat setia dalam kejahatan Zionis Israel, terus mempertahankan kemunafikan dan kepandiran politik di atas kestabilan dan kewarasan dunia. AS merupakan sponsor terorisme Israel, terutama dengan manuver-manuver veto licik di Dewan Keamanan PBB.
Fenomena badai sempurna kemanusiaan genosida di Gaza ini merupakan badai bagi runtuhnya kemanusiaan. Katastrofe yang dialami rakyat Palestina selama lebih dari 8 bulan ini merupakan pengulangan Peristiwa Nakba pada 1948 yang dilakukan lebih agresif oleh Israel dengan skala kehancuran yang memilukan dan belum pernah terjadi di mana pun.
Aksi Kemanusiaan Bermiliar Dukungan untuk Gaza dan Palestina yang akan dilakukan oleh Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina pada Ahad, 9 Juni 2024 merupakan upaya karena dunia dan berbagai lembaga internasional telah gagal menghentikan kejahatan-kejahatan Israel. Maka, kekuatan massa harus terus bergerak.
Aksi ini juga diharapkan terus mengingatkan masyarakat dunia dan Indonesia khususnya pada kejahatan-kejahatan Zionis Israel dan tidak pernah memaafkannya. Aksi ini juga untuk terus dan selalu mendukung rakyat dan bangsa Palestina yang terus digempur dengan nestapa tak berkesudahan.
Penulis: redaksi